Untukmu Masa Depanku

Untuk kamu, yang hingga saat ini masih
dirahasiakan Allah
Aku bukanlah seorang perempuan dengan paras
paling cantik, pun bukan seseorang yang memiliki
tubuh semampai bak model catwalk. Kulitku tidak
putih sempurna, senyumku tidak indah bagai
purnama. Tapi aku berjanji untuk membersamaimu
dalam suka dan dukamu, dalam naik dan turunmu,
dalam senang juga sedihmu. Selama dalam
dadamu ada cinta untuk Allah, aku tetap akan
mendengarkan setiap ucapanmu. Selama dalam
darahmu mengalir semangat dakwah untuk agama
Allah, aku tidak akan beranjak sedikitpun dari
sisimu.
Untuk kamu, yang hingga saat ini belum ku ketahui
siapa namamu
Kamu pasti juga bukan orang yang sempurna,
karena tidak ada manusia yang bersih dari noda,
selalu ada salah dan khilaf di setiap perjalanan
makhluk bernama manusia. Mungkin tercecer noda
hitam di masa lalumu, seperti halnya dengan masa
laluku yang jauh dari putih bersih. Selama kamu
mau dibersamai untuk memperbaiki diri, aku akan
selalu ada untuk menemani langkahmu. Jika kamu
terus berusaha melangkah di jalan-Nya meski
kakimu harus gemetar menahan lelah, maka aku
akan menopangmu di saat kamu merasa tak kuasa
lagi berdiri. Aku akan menjadi orang pertama yang
memelukmu saat kau butuh seseorang untuk
mendamaikan resah. Seperti Khadijah yang
menyelimuti Rasulallah shallallahu ‘alaihi wa sallam
saat beliau gemetar menerima wahyu dari Allah.
Untuk kamu, yang hingga saat ini parasnya masih
menjadi misteri
Saat bahagiamu, aku akan menjadi bibir yang
pertama kali menyunggingkan senyum paling tulus
di hadapanmu. Saat dukamu, aku akan menjadi
tangan yang membasuh air yang menetes dari
balik kelopak matamu. Saat gelapmu, aku akan
menjadi cahaya yang terus menyala untuk
menerangi langkah kakimu. Meski tak seterang
mentari, namun cahayaku tak akan padam selama
kau langkahkan kaki menuju ridho-Nya. Kamu,
seseorang yang pertama akan aku lihat saat aku
membuka mata di setiap pagi, seseorang yang
akan menggantikan peran bapak untuk menjaga
puteri kesayangannya, seseorang yang dengan
berani menggenggam tangan bapakku seraya
berkata “Saya terima nikahnya…”
Untuk kamu, yang entah siapa dan entah dimana,
aku percaya kelak Allah akan mempertemukan
kita dengan cara yang tidak pernah kita duga. Atau
mungkin juga kita sudah saling mengenal, tapi Allah
masih ingin kita saling menjaga dalam ketaatan.
Untuk siapapun kamu yang kelak akan aku cintai
karena Allah, jaga hatimu seperti kelak kamu akan
menjaga hatiku. Jadikan ridho Allah dan restu
ibumu sebagai sesuatu yang harus kamu
utamakan. Sampai jumpa, nanti pada saat Allah
sudah izinkan kita untuk bertemu. Hanya saja bisa
jadi itu tidak akan terjadi, jika terlebih dahulu aku
dilamar oleh malaikat maut kemudian di nikahkan
dengan kematian.

Via tumblr :aksaradayanti

CONVERSATION

0 komentar:

Posting Komentar

Back
to top